Olahraga yang Aman dan Dilarang untuk Ibu Hamil

Olahraga yang Boleh dan Dilarang untuk Ibu Hamil

Mempertahankan rutinitas olahraga yang teratur selama kehamilan dapat membantu Anda tetap sehat dan merasakan emosi  yang terbaik. Bener lho. Ada manfaat lain, olahraga teratur selama kehamilan dapat memperbaiki postur Anda dan mengurangi beberapa ketidaknyamanan umum seperti sakit punggung dan kelelahan. Ini barangkali yang dilupakan oleh para suami yang suka melarang istrinya berolah raga.

Hamil itu capek. Hamil itu sakit pinggang. Kali mudah lelah mendekati kehamilan trimester kedua dan ketiga. Olahraga yang tepat bakal menjadi solusi yang baik.


Nah, olahraga seperti apa yang tepat untuk wanita hamil?

Jika Anda aktif berolah raga fisik sebelum kehamilan, Anda tetap dapat melanjutkan aktivitas Anda dalam jumlah sedang. Jangan mencoba berolah raga di tingkat Anda sebelumnya; sebagai gantinya, lakukan apa yang paling nyaman untuk Anda sekarang.

Tiga puluh menit adalah jumlah yang cukup meski sebelum kehamilan Anda masih enjoy melakukannya selama 60-90 menit.

  • Berenang tentu saja aman untuk wanita hamil. Jalan cepat juga aman. Bedakan jalan sebagai olahraga dan jalan sekadar rekreasi keliling kompleks ya. Jalan sebagai olahraga dilakukan dengan gerak tangan yang ritmik tertekuk di depan dada dan digerakkan ke kanan dan kiri seirama dengan gerak kaki. Tujuannya untuk memompa paru-paru dan melatih otot jantung. Jadi bukan dengan jalan santai dan tangan melambai seperti berkeliling di selasar mal.
  • Bersepeda santai juga bisa dilakukan pada kehamilan awal. Seterusnya dapat Anda teruskan dengan menggunakan sepeda statis di rumah atau di fitness Centre.
  • Badminton, tenis, dan olahraga lain yang menggunakan raket sebenarnya aman saja. Namun gerakan berlari cepat dan tidak diduga dapat memberikan gerakan yang tidak baik pada buah hati Anda. Pilihlah olahraga jenis lain.

Beberapa olahraga yang perlu dihindari atau dikurangi aktivitasnya saat hamil. Di antaranya:

  • Olahraga yang mengharuskan Anda banyak menahan napas atau mengurangi pasokan oksigen seperti menyelam
  • Olahraga yang berisiko membuat Anda terjatuh seperti aktivitas ski dan berkuda
  • Olahraga dengan kontak fisik seperti beladiri, sepakbola, futsal
  • Olahraga dengan gerakan melompat-lompat, peregangan berlebihan, atau pindah gerakan yang tiba-tiba. Sering terdapat pada aerobik
  • Berolah raga dalam cuaca panas yang berpotensi menyebabkan dehidrasi.

Nah, cukup jelas kan? Intinya tetap lakukan gerak fisik selama kehamilan. Sebab dengan tetap bergerak akan memperlancar aliran darah Anda. Menghilangkan kekakuan pada sendi-sendiri, dan tentu saja membuat si ibu jauh dari depresi akibat dikungkung di kamar dan hanya ditemani sinetron dan hp.

Next Post Previous Post